SMP Bhakti Malang Ready for Green School Festival 2019
Workshop Green School Festival (GSF) 2019 yang sangat seru dan
informatif. SMP Bhakti Malang Ready for Green School Festival (GSF) 2019.
Salam bumi hijau lestari 🍃🍃🍃🍃
Pada tanggal 23 September 2019, SMP Bhakti turut serta dalam rangkaian acara simulasi ‘Green School Mapping’. SMP Bhakti Malang berpartisipasi dalam acara Workshop Green School Festival (GSF) 2019 yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kota Malang bersama Jawa Pos Radar Malang. Acara dilaksanakan di Mahameru Convention Hall, Hotel Aria Gajayana Malang. SMP Bhakti Malang bersama ratusan siswa SMP berlomba mencari masalah lingkungan.
Berikut beberapa berita dari Radar Malang terkait acara Green School Festival 2019
MALANG – Dinas Pendidikan Kota Malang menyelenggarakan Green School Festival 2019 yang bertujuan untuk menanamkan cinta lingkungan kepada anak sejak usia dini. Kegiatan sosialisasi yang menjadi salah satu tahapan Green School Festival sudah digelar di SMA Negeri 5 Malang, Selasa (17/9).
Green School Festival diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Kota Malang dengan didasari masalah lingkungan yang tengah menjadi perbincangan, terutama masalah global warming, dimana hal ini dapat terjadi karena menipisnya lapisan ozon, menyebabkan peningkatan temperatur global. Dengan ini, salah satu cara untuk dapat menanggulangi pemanasan global adalah menggunakan metode Participatory Eco-Education Appraisal.
Participatory Eco-Education Appraisal sendiri merupakan metode pengelolaan lingkungan yang aktif dan kreatif, dengan melibatkan seluruh elemen lingkungan yang diperkenalkan oleh Heinz Angel.
Lebih lanjut, diharapkan dengan kegiatan positif seperti Green School Festival 2019 ini dapat meningkatkan kualitas lingkungan hijau di sekitar sekolah dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) nilai-nilai cinta lingkungan hijau melalui pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan di lingkungan sekolah.
Bentuk dari kegiatan Green School Festival 2019 ini adalah lomba mading 3D dengan tema lingkungan sekolah sehat, sekolah ramah anak, dan pendidikan anti korupsi. Bagi sekolah yang turut berpartisipasi, Dinas Pendidikan akan melakukan penjurian selama total 14 hari, dimulai pada 7-11 dan 14-16 Oktober di SD Negeri-Swasta, serta hingga 17-18 dan 21-24 Oktober 2019 di SMP Negeri-Swasta dan para juara akan dianugerahi penghargaan pada 6 November 2019 mendatang.
sumber: Green School Festival 2019, Tanamkan Cinta Lingkungan Sejak Dini
KOTA MALANG – Hari ini (23/9) suasana Mahameru Convention Hall, Hotel Aria Gajayana, tampak riuh. Terlihat ratusan siswa SMP berlomba mencari masalah lingkungan dalam simulasi ‘Green School Mapping’. Mereka berpartisipasi dalam acara Workshop Green School Festival (GSF) 2019 yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kota Malang bersama Jawa Pos Radar Malang.
Setelah selesai memetakan masalah lingkungan yang ada di sekitar hotel, para siswa SMP se-Kota Malang tersebut berunding untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang tepat dan menuliskannya dalam selembar mind map. Terbagai dalam 4 kelompok besar, selanjutnya mereka mempresentasikan masalah beserta solusinya diatas panggung. Dengan adanya simulasi ini, diharapkan siswa mampu memetakan masalah yang ada di wilayah sekolah masing-masing. Meliputi masalah tanaman, sampah, polusi, hingga energi.
Materi workshop dilanjutkan dengan penjelasan teknis lomba seperti presentase penilaian, pengumpulan dokumen, pembagian juara di tingkat SD dan SMP, kategori lomba tambahan, Lomba mading 3D bertema Sekolah Sehat, Sekolah Ramah Anak, dan Pendidikan Anti Korupsi.
Pada sesi terakhir workshop yang memiliki bobot presentase penilaian sebesar 15 persen ini, Ketua Tim Juri Green School Festival 2019, Fadillah Putra Phd, menyatakan harapannya untuk GSF 2019. “Dapat tercipta GSF Community dimana guru, siswa, hingga orang tua mampu berkumpul sama untuk membahas isu lingkugan. Sehingga nantinya GSF bukan lagi program, namun pelopor gerakan sosial untuk lingkungan Kota Malang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Fadillah menjelaskan bahwa GSF 2019 diperuntukkan untuk memperkuat pendidikan karakter siswa. “Seringkali dikeluhkan pendidikan karakter ini kurang terbangun. Sehingga di GSF 2019 selain membahas masalah lingkungan yang kompleks, juga terdapat karakter anti korupsi yang harus dibentuk sejak dini,” ujarnya.
Penyelenggaraan GSF 2019 bukan tanpa tantangan, namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan. “Dukungan dari kepala sekolah sangat penting ya, karena mereka adalah kunci. Kepala sekolah menjadi poros untuk memberi motivasi kepada siswa, guru, orang tua, hingga lingkungan sekitar sekolah agar aktif terlibat digerakan ini,” tukas Fadillah.
sumber: Workhsop Green School Festival (GSF) 2019, Ajak Siswa SMP Petakan Masalah Lingkungan
Pada tanggal 23 September 2019, SMP Bhakti turut serta dalam rangkaian acara simulasi ‘Green School Mapping’. SMP Bhakti Malang berpartisipasi dalam acara Workshop Green School Festival (GSF) 2019 yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kota Malang bersama Jawa Pos Radar Malang. Acara dilaksanakan di Mahameru Convention Hall, Hotel Aria Gajayana Malang. SMP Bhakti Malang bersama ratusan siswa SMP berlomba mencari masalah lingkungan.
Berikut beberapa berita dari Radar Malang terkait acara Green School Festival 2019
MALANG – Dinas Pendidikan Kota Malang menyelenggarakan Green School Festival 2019 yang bertujuan untuk menanamkan cinta lingkungan kepada anak sejak usia dini. Kegiatan sosialisasi yang menjadi salah satu tahapan Green School Festival sudah digelar di SMA Negeri 5 Malang, Selasa (17/9).
Green School Festival diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Kota Malang dengan didasari masalah lingkungan yang tengah menjadi perbincangan, terutama masalah global warming, dimana hal ini dapat terjadi karena menipisnya lapisan ozon, menyebabkan peningkatan temperatur global. Dengan ini, salah satu cara untuk dapat menanggulangi pemanasan global adalah menggunakan metode Participatory Eco-Education Appraisal.
Participatory Eco-Education Appraisal sendiri merupakan metode pengelolaan lingkungan yang aktif dan kreatif, dengan melibatkan seluruh elemen lingkungan yang diperkenalkan oleh Heinz Angel.
Lebih lanjut, diharapkan dengan kegiatan positif seperti Green School Festival 2019 ini dapat meningkatkan kualitas lingkungan hijau di sekitar sekolah dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) nilai-nilai cinta lingkungan hijau melalui pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan di lingkungan sekolah.
Bentuk dari kegiatan Green School Festival 2019 ini adalah lomba mading 3D dengan tema lingkungan sekolah sehat, sekolah ramah anak, dan pendidikan anti korupsi. Bagi sekolah yang turut berpartisipasi, Dinas Pendidikan akan melakukan penjurian selama total 14 hari, dimulai pada 7-11 dan 14-16 Oktober di SD Negeri-Swasta, serta hingga 17-18 dan 21-24 Oktober 2019 di SMP Negeri-Swasta dan para juara akan dianugerahi penghargaan pada 6 November 2019 mendatang.
sumber: Green School Festival 2019, Tanamkan Cinta Lingkungan Sejak Dini
KOTA MALANG – Hari ini (23/9) suasana Mahameru Convention Hall, Hotel Aria Gajayana, tampak riuh. Terlihat ratusan siswa SMP berlomba mencari masalah lingkungan dalam simulasi ‘Green School Mapping’. Mereka berpartisipasi dalam acara Workshop Green School Festival (GSF) 2019 yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kota Malang bersama Jawa Pos Radar Malang.
Setelah selesai memetakan masalah lingkungan yang ada di sekitar hotel, para siswa SMP se-Kota Malang tersebut berunding untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang tepat dan menuliskannya dalam selembar mind map. Terbagai dalam 4 kelompok besar, selanjutnya mereka mempresentasikan masalah beserta solusinya diatas panggung. Dengan adanya simulasi ini, diharapkan siswa mampu memetakan masalah yang ada di wilayah sekolah masing-masing. Meliputi masalah tanaman, sampah, polusi, hingga energi.
Materi workshop dilanjutkan dengan penjelasan teknis lomba seperti presentase penilaian, pengumpulan dokumen, pembagian juara di tingkat SD dan SMP, kategori lomba tambahan, Lomba mading 3D bertema Sekolah Sehat, Sekolah Ramah Anak, dan Pendidikan Anti Korupsi.
Pada sesi terakhir workshop yang memiliki bobot presentase penilaian sebesar 15 persen ini, Ketua Tim Juri Green School Festival 2019, Fadillah Putra Phd, menyatakan harapannya untuk GSF 2019. “Dapat tercipta GSF Community dimana guru, siswa, hingga orang tua mampu berkumpul sama untuk membahas isu lingkugan. Sehingga nantinya GSF bukan lagi program, namun pelopor gerakan sosial untuk lingkungan Kota Malang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Fadillah menjelaskan bahwa GSF 2019 diperuntukkan untuk memperkuat pendidikan karakter siswa. “Seringkali dikeluhkan pendidikan karakter ini kurang terbangun. Sehingga di GSF 2019 selain membahas masalah lingkungan yang kompleks, juga terdapat karakter anti korupsi yang harus dibentuk sejak dini,” ujarnya.
Penyelenggaraan GSF 2019 bukan tanpa tantangan, namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan. “Dukungan dari kepala sekolah sangat penting ya, karena mereka adalah kunci. Kepala sekolah menjadi poros untuk memberi motivasi kepada siswa, guru, orang tua, hingga lingkungan sekitar sekolah agar aktif terlibat digerakan ini,” tukas Fadillah.
sumber: Workhsop Green School Festival (GSF) 2019, Ajak Siswa SMP Petakan Masalah Lingkungan
RADARMALANGID – Gelaran Workshop Green School
Festival (GSF) hari kedua Selasa (24/9) berlangsung ceria dan penuh
warna. Pasalnya, ada 200 lebih siswa SD Se-Kota Malang berlomba untuk
membuat mind map kreatif dalam simulasi ‘Green School Mapping’ yang
berlangsung di Mahameru Convention Hall, Hotel Aria Gajayana tersebut.
Dalam simulasi Green School Mapping, pertama-tama siswa
diajak memetakan sekaligus brainstorming untuk menentukan solusi dari 9
isu lingkungan yang mereka dapatkan saat berkeliling hotel.
Di antaranya, tanaman hijau, sampah dan polusi,
penggunaan lampu hemat energi, kebijakan tata kelola lingkungan, wc
mampet, tempat penyeberangan khusus sekolah, air kotor, pembuatan pupuk
organik, dan kurangnya referensi buku tentang lingkungan.
Berbekal kreativitas tinggi, para siswa yang sudah
terbagi dalam beberapa kelompok tersebut mampu menyajikan poin masalah
beserta solusi dalam selembar mind map yang dihias menarik dan penuh
warna.
“Selama kegiatan tadi aku paling tertarik sama isu
teknologi. Harusnya LCD itu dimatikan saat tidak digunakan. Sama isu
limbah cair sih, kayak air siswa wudhu itu harusnya bisa diolah biar gak
kebuang percuma,” ungkap Sheny Namirah Hapsari, siswa SDN Dinoyo 2
Malang.
Sebagai peserta GSF 2019, gadis yang akrab disapa Sheny
ini mengaku telah melakukan berbagai persiapan. “Aku udah bikin mading
3D sama yel-yel, juga menerapkan perilaku bersih dan sehat kayak hemat
listrik dan air,” ungkapnya.
Setelah mengikuti workshop, diharapkan siswa peserta GSF
2019 yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kota Malang bersama Jawa Pos
Radar Malang ini mampu bergerak aktif untuk menyelesaikan masalah
lingkungan maupun sosial di sekolah mereka. “Harapan untuk GSF yang
sudah berjalan selama 5 tahun ini mampu jadi penyempurna kegiatan GSF
sebelumnya,” ungkap Dwi Fitriwiyono, koordinator juri GSF 2019.
Dijelaskan oleh Dwi, tahun ini GSF mengangkat beberapa
isu penting untuk penguatan pendidikan karakter seperti isu transparansi
korupsi dan lingkungan ramah anak. “Isu-isu ini dapat dipelajari sejak
dini dimulai dari sekolah sekaligus melatih anak kritis,” ungkapnya.
SMP Bhakti Malang Ready for Green School Festival 2019
Reviewed by ibudyah
on
19.01
Rating:
Tidak ada komentar: